Sabtu, 26 Mei 2012

Tugas Kepariwisataan 4

TUGAS KEPARIWISATAAN 4 

TUGAS !

-      Berikan analisis anda mengapa pariwisata memerlukan dasar UU untuk
melakukan kegiatannya?
JAWABAN :
1.  Karena pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang di dukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang di sediakan masyarakat , pengusaha , Pemerintah dan Pemerintah Daerah .
2.  Karena dengan adanya undang-undang pariwisata maka kita akan lebih teratur , taat dan tahu tentang hukum apabila kita melanggar yang bersangkut paut dengan pariwisata.

Pantai Anyer Banten


Pantai Anyer Banten
Anyer, Alternatif Tempat Bermain Orang Jakarta
Desiran ombak bersilih ke pantai
disambut alunan nyiur nan melambairembulan megah di atas mahligai
tersenyum melihat kita berdua....
UNTAIAN kata-kata di atas adalah deskripsi keindahan alam Pantai Anyer yang dilukiskan penyanyi negeri jiran, Sheila Majid, dalam lagu Antara Anyer dan Jakarta. Lebih dari satu dasawarsa setelah lagu ciptaan Odie Agam ngetop akhir tahun 1980-an, keindahan itu masih menyatu di Anyer.
SUASANA malam di awal Februari 2005 itu, saat acara pembukaan Media Fun Tour 2005 di Hotel Mambruk, memang tak seindah penggambaran lagu di atas. Rembulan tidak menampakkan diri, Anyer pun berpayung langit gelap gulita. Segelap kehidupan pariwisata di Anyer pascatsunami Aceh.
Namun, hal itu tak mengurangi keindahan malam di Anyer. Ombak kecil berdebur di sana-sini. Di kejauhan, lampu- lampu petromaks nelayan yang mencari ikan bekerlapan di tengah lautan bak kunang-kunang malam. Angin silir pantai bertiup, menabuh dedaunan pohon-pohon, menimbulkan suara gemerusuDeburan ombak, siliran angin, dan gemerusuk daun bagaikan-meminjam ungkapan Iwan Fals-suara alam yang menghangatkan jiwa. Terlepas dari potensi alam yang ada, awal tahun 2005 ini pariwisata Anyer dilanda kegelapan, seperti gelapnya malam di awal Februari itu.
Meski demikian, kawasan Anyer masih menjadi alternatif "taman bermain" orang-orang Jakarta yang ingin menghirup udara segar. Untuk mencari makan malam di Puncak, Jawa Barat, sudah menjadi hal biasa bagi orang Jakarta. Biasanya setelah ke Puncak, mereka melanjutkan perjalanan ke Bandung atau Sukabumi untuk mencari suasana "lain" dari kepengapan ibu kota RI.
Mengutip data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Banten, hasil survei secara acak terhadap sembilan hotel di sepanjang kawasan Merak, Anyer, hingga Carita per tanggal 16 Januari 2005 menunjukkan bahwa tingkat hunian hotel di kawasan tersebut rata-rata hanya 11,5 persen.
Bahkan, pada pekan ketiga bulan Januari itu, tingkat hunian sejumlah hotel, seperti Sanghyang Indah Resort dan Nuansa Bali, nol persen. Padahal, masih menurut survei Disbudpar Banten, kedua hotel itu masing-masing berkapasitas 166 dan memiliki 116 kamar.
"Kami tidak mau menuduh, ini gara-gara tsunami. We have to correct ourselves. Kami positive thinking dan tak lagi beranggapan bahwa wisata sepi karena tsunami," ungkap Ashok Kumar, Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Serang, di sela-sela acara Media Tour Fun 2005.
Sepinya kunjungan wisata ke Anyer pascatsunami juga memukul usaha rakyat kecil setempat yang bergantung pada sektor pariwisata, seperti pedagang kaki lima, pemilik rumah atau kamar sewa, tempat mandi atau kamar bilas, tukang pijit, jasa penyewaan tikar, dan penyewaan perahu nelayan.
"Pada malam Tahun Baru 2004, kami mendapat penghasilan Rp 800.000 hanya dari menyewakan kamar mandi. Tahun 2005 ini, cuma dapat Rp 6.000. Padahal, kami sudah mengeluarkan modal untuk memperbaiki kamar mandi dengan menambahkan shower," ungkap Ningsih (25), pemilik saung di pinggir jalan, Kampung Jambangan, Desa Bandulu, Anyer.

BERTOLAK dari keterpurukan pada awal tahun 2005 ini, berbagai upaya ditempuh para pengelola industri pariwisata di Anyer untuk berbenah diri. Langkah tersebut diawali dengan mengundang Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) di Hotel Sol Elite Marbella pada 17 Januari 2005 untuk meyakinkan bahwa Anyer dan kawasan pantai barat Banten relatif aman dari gempa bumi dan tsunami.
Upaya berikutnya adalah mengundang wartawan untuk memperkenalkan potensi wisata di kawasan tersebut, yang dikemas dalam acara Media Tour Fun 2005 selama dua hari. Menurut Ashok Kumar, acara tersebut digelar untuk mencanangkan tekad bahwa potensi wisata di Anyer tidak hanya dijual pada akhir pekan, tetapi juga pada hari-hari biasa (week days).


"Pada akhir Desember lalu, angka kunjungan wisata mulai menurun, tetapi mulai Februari ini mulai menaik lagi. Kami menjual tujuan wisata, bukan menjual hotel," kata Ashok. Dengan acara itu, PHRI Cabang Serang berusaha meyakinkan variatifnya obyek tujuan wisata di Anyer dan Cinangka.
Mereka, misalnya, memperlihatkan kesenian tradisional dalam pesta makan malam di Hotel Mambruk; beberapa hiburan malam, seperti karaoke dan disko, di Hotel Nuansa Bali; serta fasilitas spa di Taman Sari Heritage Spa, Sanghyang Indah Resort, yang diklaim pengelolanya sebagai spa pertama di Banten.
Menurut catatan, selama mengikuti acara yang juga dihadiri puluhan wartawan itu, upaya promosi tersebut lebih cenderung memamerkan hotel- hotel dengan segala fasilitasnya ketimbang memperkenalkan potensi lain di luar wisata pantai, khazanah kehidupan sosial dan budaya masyarakat, serta warisan sejarah yang terpendam di Anyer.
Peserta, misalnya, tak diperlihatkan jejak-jejak sejarah yang bisa memperkaya potensi wisata pantai di Anyer, seperti Menara Mercu Suar peninggalan Raja Willem III yang dibangun tahun 1885. Atau, keragaman masyarakat pesisir di Kampung Cikoneng, komunitas warga Lampung yang terbentuk sejak Kesultanan Maulana Hasanuddin (1552-1570).

Tanpa variasi dan sentuhan yang inovatif, wisata Pantai Anyer lambat laun akan menimbulkan kejenuhan. Untunglah, mulai pertengahan tahun 2004 telah berdiri Lembah Hijau Bandulu, area berbukit seluas tujuh hektar yang disulap menjadi arena petualang di alam bebas dengan berbagai alat ketangkasan.
"Dengan variasi ini, Anyer bukan hanya dikenal dengan pantainya, pasir putih, atau sunset-nya," kata Fazar Maulana, Senior Manajer Pondok Layung Resort, yang mengelola Lembah Hijau Bandulu. Sekalipun demikian, kesan Anyer sebagai obyek wisata yang hanya menjual pantai masih melekat di benak kaum wisatawan.
Beberapa pengelola biro perjalanan dan travel mengemukakan, rendahnya minat wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke Anyer disebabkan obyek wisata di kawasan tersebut yang "pantai melulu".

"Wisatawan lebih memilih Bali atau Yogyakarta, baru setelah itu Lombok untuk berlibur. Orang (Banten) sini saja memilih berlibur keluar dari Banten," ujar Anton Juniko, Senior Ticketing pada biro travel PT Bayu Buana Tbk, Cilegon.
Kenyataan itu disadari sepenuhnya oleh pengelola industri pariwisata di Anyer. "Memang berbeda dengan Bali. Everything in Bali is tourism. Di sini tidak fokus, ada industri, ada pertanian, dan sebagainya," kata Ashok yang juga mengakui masih rendahnya nilai jual dan daya pikat pariwisata di Banten, termasuk Anyer.Anyer dulu berbeda dengan Anyer sekarang. Begitulah paparan Adhy Asmara DR dalam buku Banten, Pesona Wisata Zamrud Katulistiwa. Ia menulis, dulunya sepanjang Pantai Anyer merupakan pantai yang landai. Separuh pantai berdasar hamparan karang, separuhnya lagi berdasar pasir.
"Semula sepanjang kawasan wisata Anyer ini dirimbuni oleh ratusan batang kelapa yang berjajar sepanjang bibir pantai, tetapi kini telah berganti dengan jajaran bangunan-bangunan bertembok beton," tulisnya lagi.
Jika kita menyusuri sepanjang kawasan pantai barat Banten, mulai Anyer hingga Carita, tampak jelas bahwa seluruh kawasan pantai itu telah terpagari sehingga area tersebut seperti tertutup bagi publik. Tentu saja, hal itu dikecualikan bagi mereka yang mau dan sanggup membayar. (dikutip dari www.kompas.com)


Komentar : meskipun pantai anyer terletak jauh dari jaln raya tapi tidak sedikit yang berminat untuk kesana. Karena pantai anyer dikenal dengan pasir putihnya.

Pantai Kuta Bali


Pantai Kuta

Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar, ibu kota Bali, Indonesia. Kuta terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur.
Di Kuta terdapat banyak pertokoan, restoran dan tempat permandian serta menjemur diri. Selain keindahan pantainya, pantai Kuta juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya bar dan restoran di sepanjang pantai menuju pantai Legian. Rosovivo, Ocean Beach Club, Kamasutra, adalah beberapa club paling ramai di sepanjang pantai Kuta.
Pantai ini juga memiliki ombak yang cukup bagus untuk olahraga selancar (surfing), terutama bagi peselancar pemula. Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta.


Komentar : pantai kuta bali menjadi salah satu tujuan para tourist dari berbagai macam negara untuk menikmati liburan mereka atau hanya untuk berjemur di pantai selain pantainya yang indah tersedia banyak fasilitas dan banyak pasar tradisional disana.

Pantai Pangandaran


Pantai Pangandaran
Pantai Indah Pangandaran merupakan sebuah objek wisata andalan Kabupaten Ciamis yang terletak sebelah timur jawa barat. Pantai ini dinobatkan sebagai pantai terbaik di Pulau Jawa menurut AsiaRooms. Selain dengan keindahan pantainya, paantai Pangandaran juga memiliki beberapa keistimewaan lainnya. Berikut hal yang anda akan dapatkan apabila mengujungi Paintai ini :
  • Dapat melihat terbit dan tenggelamnya matahari dari satu tempat yang sama.
  • Pantainya landai dengan air yang jernih serta jarak antara pasang dan surut relatif lama sehingga memungkinkan kita untuk berenang dengan aman.
  • Terdapat pantai dengan hamparan pasir putih.
  • Memiliki tim penyelamat wisata pantai.
  • Jalan lingkungan yang beraspal mulus dengan penerangan jalan yang memadai.
  • Terdapat taman laut dengan ikan-ikan dan kehidupan laut yang mempesona.
  • Tempat pendaratan tentara Jepang semasa perang dunia II oleh karenanya di sana masih terdapat beberapa gua pertahanan bala tentara Jepang yang dulu dijadikan tempat-tempat persembunyian tentara Jepang yang berniat menyerang tentara Belanda.

Event pariwisata yang biasa digelar

  • Hajat Laut, yakni upacara yang dilakukan nelayan di Pangandaran sebagai perwujudan rasa terima kasih mereka terhadap kemurahan Tuhan YME dengan cara melarung sesajen ke laut lepas. Acara ini biasa dilaksanakan pada tiap-tiap bulan Muharam, dengan mengambil tempat di Pantai Timur Pangandaran.
  • Festival Layang-layang Internasional (Pangandaran International Kite Festival) dengan berbagai kegiatan pendukungnya yang bisa kita saksikan pada tiap bulan Juni atau Juli.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/thumb/c/cb/Pangandaran1.jpeg/220px-Pangandaran1.jpeg
http://bits.wikimedia.org/skins-1.20wmf1/common/images/magnify-clip.png
Pasir Putih

Fasilitas yang tersedia

  1. Lapangan parkir yang cukup luas
  2. Pelayanan pos, telekomunikasi dan money changer
  3. Gedung bioskop, diskotik
  4. Pramuwisata dan Pusat Informasi Pariwisata
  5. Bumi perkemahan
  6. Sepeda dan ban renang sewaan
  7. Parasailing dan jetski
  8. Waterboom

Hotel

Hotel, restoran, penginapan, pondok wisata dengan tarif bervariasi antara lain
  1. Surya Kencana Seaside Hotel Pangandaran
  2. Hotel Laut Biru
  3. Pantai Indah Resort & Hotel Pangandaran
  4. Sunrise Beach Pangandaran Hotel
  5. Surya Pesona Beach Hotel Pangandaran
  6. PURI RENGGANIS
  7. Mustika Ratu Hotel
  8. Century Hotel

KENAPA PANGANDARAN “SULIT” JADI TUJUAN WISATA KELAS DUNIA??

Pangandaran sebetulnya punya banyak obyek wisata yang amat mengagumkan dan sulit dicari tandingannya di Indonesia maupun di Negara-negara tropis lainnya di dunia, karena Pangandaran menawarkan pilihan beragam obyek wisata istimewa yang jaraknya saling berdekatan.
Sebut saja, Pantai Barat (Pananjung) dengan ombak yang bersahabat untuk bermain air, Pasir Putih dengan ikan-ikan dan karang elok untuk snorkeling, Hutan Lindung dengan flora & fauna yang menarik, Pantai Timur untuk menyaksikan matahari terbit, Pantai Batu Hiu yang mendebarkan, Pantai Batu Karas yang disukai wisatawan mancanegara, Green Canyon, Citumang, Pantai Karang Nini, dan lokasi-lokasi lainnya yang bisa didapat informasinya diberbagai website,
Tapi dengan segala kelebihan istimewa tersebut, Pangandaran spertinya akan sulit jadi tujuan wisata kelas dunia.
Kenapa?. Coba kita urutkan sebahagian kecil saja kekurangan Pangandaran.

AKSESIBILITAS

Jalan menuju Pangandaran dari berbagai kota di pulau Jawa dan jalan-jalan menuju berbagai obyek wisata hampir seluruhnya kondisinya jelek, rusak dan sangat tidak nyaman. Apakah karena pihak Pemda tidak memprioritaskan fasilitas infrastruktur untuk menunjang Pangandaran sebagai tujuan wisata?.

KOTOR

Pantai Barat (Pananjung) yang merupakan primadona wisata pantai di Pangandaran kondisinya amat jorok, kotor, penuh sampah dan bau. Pantai Timur juga tak kalah kotornya, sehingga kenikmatan menunggu matahari terbit menjadi sangat terganggu. Kekotoran ini sepertinya sudah menjadi ‘icon’ bagi Pangandaran karena di obyek wisatanya, hampir semuanya kondisinya kotor dan menjijikan. Fasilitas bilas dan ganti pakaian juga sangat jorok dan tidak terawat.

SEMERAWUT

Kumpulan warung-warung makanan dan tempat persewaan ban dan surf-board sepanjang Pantai Barat (Pananjung) yang tidak ditata dengan baik membuat pemandangan kearah pantai terhalang (serta memproduksi timbunan sampah yang bau busuk). Warung-warung penjual Kaus, T-hsirt dan oleh-oleh juga berserakan tidak tertata dengan baik.

BERBAHAYA

Terlalu banyak perahu mondar mandir di Pantai Barat (Pananjung) yang amat mengganggu kenikmatan bermain air, bahkan membahayakan. Kenapa perahu-perahu ini tidak dialokasikan terpisah dari tempat para wisatawan bermain.
Bahkan pada saat Snorkling di Pasir Putih juga, perahu-perahu hilir mudik dan sangat membahayakan para perenang.
Semua masalah di atas (termask kekotoran, kesemerawutan dan ketidak nyamanan), terdapat hampir disemua obyek wisata di Pangandaran, termasuk di: Pantai Barat (Pananjung), Pasir Putih, Hutan Lindung, Pantai Timur, Pantai Batu Hiu, Pantai Batu Karas, Green Canyon, Citumang, Pantai Karang Nini, dan lokasi-lokasi lainnya)
Sebetulnya banyak kelebihan potensi yang dimiliki oleh Pangandaran, tapi terlalu banyak juga kekurangan (yang sebetulnya bisa dikelola oleh pihak yang berwenang seperti Pemda (termasuk meng-‘educate’ penduduk sekitar serta para pedagang, tukang perahu dan para pihak yang terkait) untuk menjadikan Pangandaran menjadi lebih baik dan nyaman bagi wisatawan.
Mungkin pihak Pemda sulit menyerap pelajaran dari pengelola (Pemda) pantai Kuta Bali bagaimana meningkatkan citra, kebersihan dan pengelolaan obyek wisata yang baik.
Mungkin para stake-holder dan para pihak terkait dengan kepariwisataan di Pangandaran tidak mampu menjadikan Pangandaran sebagai obyek wisata kelas dunia.
Memprihatinkan sekali.


Komentar : pantai pangandaran adalah tempat yang sangat indah dan cocok untuk di jadikan salah satu tujuan kita berlibur . kita bisa rileks dan menenangkan fikiran kita dengan berlibur kesana.